Official Site PSS Sleman

PSSLEMAN.ID, SOLO – Motivasi dan pesan coach Listianto Raharjo menjelang pertandingan mampu memberi ketenangan, sehingga pemain dapat berlaga dengan lepas, tanpa beban.

Banyak momen yang dilalui Ega dan coach Bejo, panggilan akrab Listianto. Salah satu yang paling dikenang ayah satu anak ini adalah ketika hari pertandingan tiba. Motivasi dan pesan yang disampaikan coach Bejo, rupanya dapat memberi ketenangan sehingga para pemain pun dapat berlaga dengan lepas tanpa beban.

“Setiap mau masuk pertandingan dia selalu bilang main enjoy main lepas tanpa beban. Apapun yang terjadi nanti, mau baik atau buruk yang bertanggung jawab beliau. Jadi kiper sudah merasa nyaman, sudah ada yang back-up. Misal saat itu saya blunder atau apapun, beliau selalu ada paling depan,” kenang penjaga gawang PS Sleman, Ega Rizky tentang Listianto Raharjo yang berpulang pada Selasa (20/4/2021) malam di Surabaya.

Sejak tahun 2018, tepatnya ketika Super Elja promosi ke Liga 1, Ega dan para penjaga gawang PSS mulai dilatih oleh coach Bejo. Pembawaannya yang santai dan asik rupanya berpengaruh banyak pada Ega dan kawan-kawan.

Bejo yang mantan penjaga gawang timnas meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur di Surabaya pukul 23.00 WIB.

Ega Rizky, penjaga gawang PSS tak menyangka ketika mendapat kabar duka tersebut. Pasalnya, belum lama ini Ega dan almarhum masih menjalin komunikasi.

“Kemarin baru WhatsApp dan berkabar, tahu-tahu beliau sudah tidak ada. Perasaan sehat-sehat saja, apalagi beliau dari dulu memang selalu percaya diri dengan kebugarannya,” kata Ega.

Komunikasi terakhir Ega dengan Coach Bejo itu terjadi pasca pertandingan melawan Bali United di babak 8 besar Piala Menpora. Ega tampil gemilang dengan berhasil menghalau 2 tendangan dan membawa PSS melaju ke semifinal.

“Terakhir komunikasi setelah pertandingan lawan Bali. Beliau bilang bangga dengan kinerja saya pribadi. Beliau mengapresiasi penuh dan selalu mendukung. Itu kata-kata terakhirnya,” kenang Ega.

Bagi Ega, almarhum Bejo orang yang unik, berbeda dengan pelatih kiper lainnya. Selain baik sekali dengan para penjaga gawang, ia juga selalu enjoy. Membuat suasana senyaman mungkin sehingga kiper yang dilatihnya mendapatkan feel latihannya.

Banyak momen yang dilalui Ega dan coach Bejo. Salah satu yang paling dikenang ayah 1 anak ini adalah ketika hari pertandingan tiba. Motivasi dan pesan yang disampaikan coach Bejo, rupanya dapat memberi ketenangan sehingga para pemain pun dapat berlaga dengan lepas tanpa beban.

Ega menambahkan, ia sempat kembali membuka percakapan dengan coach Bejo, kembali membaca lagi.

“Ini ternyata jadi pesan terakhir dari dia. Aku juga bingung mau ngomong apa,” kata Ega dengan raut wajah sedih.

(pssleman.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.