SLEMAN, PSS-SLEMAN.CO.ID – Menghadapi Persinga Ngawi tim besutan coach Seto cs berbekal kepercayaan diri yang tinggi dengan menuai dua kemenangan pada laga sebelumnya. Namun kepercayaan yang tinggi tidak dibarengi dengan kinerja yang apik diatas lapangan hijau. Dua gol yang bersarang di gawang Agung Prasetyo adalah akumulasi dari konsentrasi yang hilang sehingga tidak adanya komunikasi di sektor belakang.
Tampil sebagai tuan rumah, Persinga Ngawi tampil dengan formasi 4-4-2 dengan mengandalkan duet strikernya Usman Ali dan Slamet Larso. Sedangkan PSS Sleman dengan formasi 4-2-3-1 yang bertransisi menjadi 4-1-4-1 ketika bertahan. PSS Sleman pada laga ini lebih mengandalkan serangan sayap dari Andi Sandria serta Dicky Prayoga sedangkan tim tuan rumah lebih variatif ketika membangun serangan, kedua sayap laskar Ketonggo bermain lebih menusuk ke tengah lapangan sehingga striker dan second line bisa saling berganti posisi.
Dua gol kemenangan tuan rumah dihasilkan dari permainan terbuka dengan skema serangan dari variasi pemain sayap yang menusuk di sektor tengah pertahanan PSS Sleman. Hal ini terjadi akibat lemahnya koordinasi di sektor bek sehingga konsentrasi para pemain buyar dan gagal mencuri poin di Stadion Ketonggo Ngawi. (mf/pss-sleman.co.id)