Official Site PSS Sleman

SLEMAN, PSS-SLEMAN.CO.ID – Gelaran babak penyisihan Grup D Piala Kemerdekaan 2015 telah usai dengan hasil akhir PSS Sleman gagal lolos ke babak 8 besar. Kegagalan ini tentu saja menjadi kekecewaan bagi Sleman Fans yang telah hadir di Stadion Wilis Kota Madiun yang ditunjuk sebagai tuan rumah.

Kekecewaan yang dialami Sleman Fans pun sangat dalam dengan tidak ngechant anthem Sampai Kau Bisa di awal dan akhir laga ketika melawan Persebo Bojonegoro pada pertandingan pungkasan, Rabu (26/08/2015) sore.

Awaydays sudah menjadi kultur bagi Sleman Fans yang dilaluinya dengan perasaan suka dan duka. Namun hal ini tetap dilakukan karena mereka sudah mengerti bahwa awaydays itu merdeka dari rasa takut dan zona nyaman.

Secara harafiah awaydays adalah perjalanan suporter untuk menonton tim kesayangannya di luar homebase stadion klub tersebut. Awaydays adalah perjalanan spiritual yang tidak bisa dihitung dengan kalkulator matematika ataupun bisnis yang hanya memberikan pilihan untung atau rugi. 

Jauh sebelum kita mengenal istilah awaydays, pepunden bangsa ini sudah melakukannya dengan jalan panjang, banyak tantangan, dan lebih berat dibandingkan kita sebagai generasi penikmat kemerdekaan.

Setelah melakukan perjanjian Giyanti tahun 1775, Panembahan Senopati pun melakukan awaydays di Ambarketawang sebagai cikal bakal lahirnya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pangsar Jendral Soedirman pun melakukan hal tersebut dengan cara bergerilya membangun kekuatan dan serangan kepada sekutu yang ingin menguasai Indonesia.

Bukan bermaksud mensejajarkan awaydays Sleman Fans dengan perjuangan pepunden Bangsa Indonesia. Tulisan ini memberikan sebuah benang merah bahwasanya budaya tersebut memberikan kita encourage untuk mendukung tim kebanggaan harus berani keluar dari rasa takut dan zona nyaman.

Awaydays saat ini bukanlah perang terhadap pihak penjajah melainkan rivalitas di atas lapangan hijau yang dibingkai dalam gelaran turnamen atau kompetisi. Kegiatan tandang yang mengajarkan kita untuk memaknai ajaran Minang, ketika bumi dipijak disitu langit dijunjung. Hal ini pun menjadi rambu bagi Sleman Fans untuk menjaga nama baik sebagai tamu dan kepada tuan rumah. (mf/pss-sleman.co.id)

September 30, 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.