MADIUN, PSS-SLEMAN.CO.ID – Setiap laga skuat Super Elang Jawa di Piala Kemerdekaan, pria ini selalu berlarian di setiap sudut lapangan untuk memastikan kondisi punggawa PSS Sleman ketika terjadi benturan dengan pemain lawan tidak mengalami cidera serius.
Dia bertanggungjawab terhadap kondisi fisik seluruh punggawa PSS Sleman yang berlaga di Piala Kemerdekaan. Sebagai terapis dia memiliki tanggungjawab besar baik di dalam maupun luar lapangan. Pria berkumis tebal dengan senyum ramah ini akrab di sapa Cak Mat, keikutsertaannya di tim PSS Sleman pada Piala Kemerdekaan menjadi ajang reuni bagi pria yang sudah malang melintang menjadi terapis sepakbola selama puluhan tahun.
Alasan kuat kembalinya di skuat PSS Sleman karena rasa persaudaraannya yang kuat membuat Cak Mat kangen, dan ingin mengulangi kebersamaan yang pernah dilaluinya.
"Saya menjadi bagian dari klub ini sejak tahun 2000 hingga 2009. Pertama kalinya PSS Sleman berlaga di level Divisi Utama Liga Indonesia," ungkapnya.
Sembilan tahun kebersamaan bersama PSS Sleman membuatnya kembali lagi dengan tim kebanggaan masyarakat Sleman.
"Saya sudah bergabung dengan beberapa klub sepakbola, hanya bertahan satu hingga duat tahun, hanya di PSS Sleman saya bertahan hingga 9 tahun," terang Cak Mat.
Kebersamaannya bersama PSS Sleman dari tahun 2000 hingga 2009 sudah banyak cerita yang dia alami. Pria berkumis ini pun mengalami tiga kali berpindah homebase stadion, mulai dari Tridadi, Mandala Krida dan Maguwoharjo.
Di akhir wawancaranya, Cak Mat memberikan doa PSS Sleman menjadi juara di turnamen Piala Kemerdekaan 2015.
"Doa dan harapan saya, PSS Sleman menjadi kampiun di turnamen ini. Kebanggaan saya terhadap tim ini sangat besar," pungkasnya mengakhiri wawancara. (mf/pss-sleman.co.id)