PSSLEMAN.ID – Banyak cara yang dilakukan pemain PS Sleman untuk mengobati rindu merumput bersama tim. Salah satunya seperti yang dilakukan Wahyu Sukarta, yakni dengan berlatih bersama rekan-rekan sesama pesepakbola di Sleman.
Bak gayung bersambut, kerinduan Wahyu di lapangan rupanya juga sejalan dengan misi dari Development Center PSS. Lewat ajakan seniornya yang kini menjadi tim pelatih akademi PSS yakni Anang Hadi, Wahyu pun antusias untuk ikut di sesi latihan bersama skuat muda Super Elja di Lapangan Sono, Sleman.
“Dari beberapa hari lalu saya diajak Mas Guntur dan Mas Anang Hadi di tim akademi PSS. Saya tertarik gabung dan mengikuti beberapa kali latihan bersama Zamzani juga,” kata Wahyu.
Sosok Wahyu Sukarta yang merupakan pemain asli Sleman memang kerap dijadikan role model untuk anak-anak asli daerah. Pasalnya, kiprah Wahyu di sepakbola Sleman pun sangat diperhitungkan.
Meski begitu, pemain 26 tahun ini merasa dirinya belum cukup untuk dikatakan sebagai role model.
“Saya belum merasa jadi role model di akademi. Tapi semoga hadirnya saya atau pemain senior lain bisa jadi motivasi akademi untuk berkembang lebih baik lagi, termotivasi untuk jadi bagian dari tim PSS senior juga,” tambah Wahyu.
Perjalanan untuk mencapai prestasi sebagai pemain senior di PS Sleman pun tak selalu mulus. Tapi, gelandang PSS ini punya jurus pamungkas agar mental saat di lapangan tak mudah goyah.
“Tips dari saya berlatih yang giat, jangan lupa berdoa beribadah, minta restu kepada orang tua sebelum latihan atau sebelum bertanding,” jelasnya.
“Kita juga harus fokus pada jalur atau proses masing-masing. Kita tidak bisa membandingkan proses kita dengan orang lain, nantinya hal itu malah bisa jadi beban untuk diri sendiri,” tambah Wahyu.
Ke depannya, Wahyu masih akan terus ikut berlatih dengan adik-adiknya di akademi PSS khususnya di bawah komando Anang Hadi yakni tim akademi U18.
(pssleman.id)