Official Site PSS Sleman

PSSLEMAN.ID – PS Sleman memiliki potensi untuk mendapatkan lisensi klub standar AFC (AFC Club Licence). Selain potensi, manajemen baru PSS juga punya keinginan kuat untuk menjadikan PSS sebagai klub profesional.

“Manajemen PSS tak hanya sekedar ingin mendapatkan label profesional tapi juga membangun klub yang punya fasilitas, seperti Omah PSS, serta beberapa aksi korporat lainnya,” ujar Tigor Syalom Boboy, konsultan lisensi klub AFC usai memberikan pelatihan kepada manajemen PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) di Omah PSS, Rabu (27/01/2020).

Menurut Tigor yang mantan Chief Operation Officer PT Liga Indonesia Baru, dalam level profesional apa yang dilakukan oleh klub harus diberitahukan, dilihat oleh publik.

“Ini lho PSS,” tambahnya.

Pelatihan dengan PSS, jelas Tigor, merupakan diskusi awal dengan manajemen PSS terkait dengan dengan persiapan lisensi klub. Proses mendapatkan lisensi klub itu dilakukan oleh AFC setiap tahunnya melalui PSSI. Setiap klub diundang untuk mengikuti proses tersebut, dengan hasil akhir apakah berhak mendapatkan lisensi itu.

Lisensi Klub AFC ini tak hanya memberi label profesional pada klub tapi juga tiket untuk bisa bermain di kompetisi yang diadakan oleh AFC seperti AFC Champion League atau AFC Cup.

Ditanya tentang terhentinya kompetisi Liga 1 saat ini, Tigor Syalom Boboy berpendapat sebenarnya kondisi tersebut tidak 100 persen bersingungan. Hal ini terkait dengan kepentingan kompetisi yang dilakukan oleh AFC. Proses mendapatkan lisensi klub AFC juga dilakukan pada 2020 lalu, meski dalam periode singkat, ada 6 klub Liga 1 yang meraih lisensi tersebut.

“PSS belum siap tahun lalu, dan saat ini punya kemauan untuk mendapatkan lisensi tersebut. Ini merupakan langkah bagus. Jadi, kompetisi mau jalan atau tidak, ini merupakan kesempatan bagi PSS untuk membuktikan dirinya sudah siap dan punya kualitas untuk mencapai level profesional,” tegas Tigor.

Tentang peran dari eksternal PSS untuk membantu pencapaian misi memperoleh lisensi AFC itu, Tigor dengan tegas menyatakan peran pasti ada. Dalam beberapa poin lisensi tak melulu soal manajemen klub atau kinerja tim, tapi juga partisipasi seluruh take holder yang ada di klub itu sendiri.

Ada beberapa even yang harus dijalankan oleh PSS, yang pasti melibatkan fans, stake holders dan komunitas yang ada di sekitar klub itu sendiri. Semuanya butuh dukungan dari mereka, termasuk juga pemerintah dalam hal infrastruktur, sponsor dan mitra untuk mencapai level tersebut.

Sementara itu Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna menilai pelatihan ini diharapkan memberikan bekal bagi manajemen sedari awal untuk lebih bersiap diri menuju pada klub profesional, meraih lisensi klub AFC.

“Kita punya potensi untuk meraih itu, seperti persiapan infrastruktur yang sedang dibenahi, personil dan administrasi yang sudah disiapkan, finansial yang semakin transparan dan akuntabel,” tegas Hempri Suyatna.

Usai pelatihan ini, PT PSS akan membentuk tim kecil yang akan mempersiapkan berbagai persyarakatan yang ditentukan dalam regulasi lisensi klub AFC itu.

(pssleman.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.