
PSSLEMAN.ID, SLEMAN – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali tentu saja mempengaruhi proses latihan PS Sleman menghadapi Liga 1 2021/2022.
Program latihan yang telah dijalankan harus berhenti di tengah jalan sehingga memaksa para penggawa Super Elja melakukan latihan mandiri.
Kondisi seperti ini diakui Kepala Departemen Football Performance PSS, Jan Saragih, harus dijalani dengan sabar. Karena ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi ketika harus analisis jarak jauh.
“Menjaga, memonitor dan meningkatkan performance pemain dalam segala aspek sepak bola menjadi fokus departemen ini. Menilai performance pemain di masa latihan mandiri ini memiliki tantangan yang sangat sulit dan tersendiri,” ungkapnya, Kamis (15/07/2021) sore.
Berkaitan hal tersebut, Jan Saragih menjelaskan sepakbola adalah permainan tim bukan permainan individu, aspek-aspek dalam sepakbola sangatlah erat hubungannya antara satu aspek dengan aspek lain.
“Jadi kita tidak bisa menilai dalam satu aspek saja, game menjadi parameternya. Bagaimana pemain dapat mengeksekusi perannya dengan baik atau menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di dalam tim sesuai strategi dan game plan yang sudah diberikan oleh pelatih,” tegasnya.
Terkait kondisi latihan mandiri para pemain, Jan Saragih berpesan kepada pemain untuk disiplin dalam menjaga kesehatan dan protokol kesehatan.
“Sangatlah penting untuk semua pemain kembali dalam kondisi bugar dan fit tanpa terpapar Covid-19. Ini agar kita dapat melakukan persiapan kembali dengan cepat dan melanjutkan program-program dari pelatih kepala,” pintanya.
(pssleman.id)