PSSLEMAN.ID, SLEMAN – Kesulitan yang dihadapi penjaga gawang PSS Sleman, Dimas Fani Firmansyah menyelesaikan tugas skripsinya berbuah manis. Fani yang menempuh pendidikan di Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Jurusan DIV Pembangunan Ekonomi Kewilayahan berhasil merampungkan tugas akhirnya tersebut.
Penjaga gawang Laskar Sembada alumni Elite Pro Academy (EPA) PSS U20 ini menyelesaikan skripsinya dengan judul ‘Analisis Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat 2017-2021’.
“Saya memulai skripsi akhir tahun 2022 kemudian target Juni 2023 merampungkan skripsi namun susah karena hasil penelitian skripsi tidak bagus. Kemudian, ada program wisuda di bulan Agustus, saya kembali mengejar sidang skripsi dan alhamdulillah ada gelombang dua bulan Juli ini. Sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi seminggu kemudian, Senin (17/7/2023) mendaftar sidang. Alhamdulillah, Jumat (21/7/2023) kemarin berhasil lulus sidang skripsi. Syukur alhamdulillah diberikan Allah kemudahan,” ujar Fani sesuai latihan di World Fit Gym, Sleman, Senin (24/7/2023) sore.
“Terima kasih tidak terhingga saya haturkan kepada ibu atas doa restunya, dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu saya sehingga mendapatkan kemudahan menyelesaikan skripsi hingga sidang,” sambungnya.
Mendapatkan jadwal sidang skripsi di sesi akhir membuat pemain bernomor punggung 21 ini mengalami ketegangan serta grogi. Pada hari tersebut, ia menunggu empat peserta sidang. Ketegangan pun bertambah karena jadwal sidangnya mundur satu jam.
“Memasuki ruang sidang, ketegangan saya berkurang. Ketika saya mempresentasikan hasil skripsi tersebut alhamdulillah lancar. Komunikasi lancar sehingga setiap pertanyaan dari para penguji bisa saya jawab dengan lancar,” ungkap pemuda kelahiran Pati, Jawa Tengah ini.
Fokus serta niat kuat mengerjakan skripsi dan bisa membagi waktu antara skripsi dan latihan menjadi salah satu formula yang membuat Dimas Fani menyelesaikan skripsinya.
“Di akhir-akhir pengerjaan skripsi, biasanya sebelum latihan pagi, saya mengerjakan skripsi. Waktu istirahat benar-benar saya maksimalkan untuk melanjutkan mengerjakan skripsi setelah latihan sore hingga jam 12 malam,” jelasnya.
Menyelesaikan kuliah menurut Fani adalah kewajiban. Ia pun menjelaskan hal ini ia lakukan karena usai karier pesepakbola bukanlah panjang. Menurutnya, ketika usai berada di atas 30 tahun biasanya pemain sepak bola masanya sudah berakhir.
“Menurut saya, ini menjadi jaminan masa depan dan memudahkan saya mencari pekerjaan ketika memiliki ijazah pendidikan tinggi,” tuntasnya.
(pssleman.id)