
PSSLEMAN.ID, SLEMAN – Rasa duka kembali terjadi di keluarga besar PSS Sleman atas meninggalnya salah satu PSS fans, Selasa (2/8/2022) malam di RS Harjo Lukito, Bantul. Almarhum meninggal usai terjadi tindakan kekerasan kepada dirinya, Senin (1/8/2022) malam.
Humas PSS Sleman, James Purba mewakili manajemen PSS menyatakan turut berduka cita dengan berpulangnya salah satu anggota komunitas suporter PSS Sleman yakni Tri Fajar Firmansyah.
“Kami tahu kejadian yang menimpa almarhum tentu sangat disayangkan dan sudah masuk ke dalam tindakan kriminalitas dan harus ditindaklanjuti dengan tegas. Saya berharap pihak kepolisian bisa mengambil tindakan seadil-adilnya,” tutur James, sapaan akrabnya dan beberapa pemain PSS melakukan saat melakukan takziah di rumah almarhum Fajar, Rabu (3/8/2022) siang.
“Karena banyak yang dirugikan dengan kejadian ini terutama keluarga yang sangat terguncang dan mungkin belum percaya dengan perginya ananda tercinta mereka,” sambungnya.
Terkait keinginan dari PSS fans kepada tim PSS untuk memakai pita hitam sebagai bentuk empati dan penghormatan kepada almarhum beserta keluarga di laga kontra Arema di pekan ketiga BRI Liga 1 2022-2023, Jum’at (5/8/2022) mendatang. James menyebutkan hal tersebut telah Ia komunikasikan kepada tim PSS.
“Saya menampung apa yang disampaikan oleh-oleh teman-teman suporter. Saya setuju dan sudah menyampaikan untuk nantinya ketika laga menghadapi Arema menjadi laga penghormatan dan empati dari PSS memakai pita hitam. Mudah-mudahan, pertandingan kandang melawan PS Barito Putera kita bisa menggunakan jersi hitam sebagai bentuk penghormatan atas duka cita yang terjadi di lingkungan kita,” respon dari James.
Di penghujung wawancara, James kembali lagi meminta pihak kepolisian bertidak seadil-adilnya dan bersikap tegas agar tidak terjadi lagi kasus serupa.
“Harapannya kasus ini menjadi yang terakhir dan pihak kepolisian agar lebih peka dalam pengawasannya di ruang lingkup kerjanya. Untuk teman-teman suporter tetap saling jaga satu dengan lainnya agar terhindari dari provokasi tindakan kekerasan,” pungkasnya.
(pssleman.id)