PSSLEMAN.ID, MALANG – Pekan ketiga BRI Liga 1 2022-2023, penggawa Laskar Sembada kembali melakukan laga lawatan ke stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang menghadapi tuan rumah Arema FC, Jum’at (5/8/2022) malam. Melakoni laga tersebut, tim PSS membawa 21 pemain dengan dua pemain yang masih dipantau kondisinya, yakni Mychell dan Komarudin.
“Persiapan seperti biasa dengan waktu sedikit pendek daripada sebelumnya. Kami membawa 21 pemain, kita tidak membawa beberapa pemain, yakni Kim Jeffrey, Bagus Nirwanto, Nurdiansyah memang ada kendala di situ. Harapannya pemain di pertandingan besok bisa tampil lebih lepas dari pertandingan sebelumnya, lebih menikmati jalannya pertandingan dan tidak ada beban,” respon pelatih kepala PSS, Seto Nurdiyantoro pada sesi wawancara satu hari jelang pertandingan, Kamis (4/8/2022) siang, di kantor Arema, Malang.
Motivasi tinggi Arema menjadi juara di kompetisi musim ini menurut Seto, sapaan akrabnya perlu diwaspadai. Pasalnya, hal tersebut bisa dilihat dari capaian tim berjuluk Singo Edan di turnamen pra musim serta komposisi pemain yang solid.
“Saya pikir Arema sendiri dalam tren bagus. Mereka memulai kompetisi dengan meraih juara Piala Presiden 2022 dengan materi pemain yang tidak banyak berubah. Pemain tambahan juga mumpuni, saya pikir ini menjadi kekuatan Arema yang cukup bagus. Selain itu motivasi tinggi mereka menjadi juara di kompetisi musim ini patut kami waspadai,” tuturnya.
Pada sesi interview, salah satu jurnalis yang hadir memberikan pertanyaan tentang superioritas PSS ketika tampil tanpa kehadiran suporternya di stadion Kanjuruhan di laga pekan ketiga BRI Liga 1 2022-2023 kontra Arema FC. Menanggapi hal tersebut coach Seto pun memberikan respon yang cerdas.
“Jika mereka tidak bisa hadir, dukung dan doakan kami terus-menerus melewati laga ini dan kompetisi musim ini lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Dengan situasi seperti ini, paling penting doanya dari BCS dan Slemania. Mengenai dukungan penuh dari Aremania kepada Arema, malah menjadi motivasi kami bermain bagus serta memberikan hasil terbaik bagi suporter PSS,” ujar kakak dari Fajar dan Johan penggawa PSS era Liga Bank Mandiri ini.
Beberapa pertandingan yang telah dilakoni Arema baik di pra musim hingga kompetisi memiliki kekuatan pada bola-bola mati yang menjadi salah satu penentu kemenangan tersebut baik dari tendangan bebas serta sepak pojok.
“Ada beberapa kelebihan dari Arema yang harus diwaspadai, salah satunya mengenai kuatnya mereka memanfaatkan bola-bola mati. Artinya kami melakukan usaha mengantisipasi hal itu, mudah-mudahan tidak terjadi banyak pelanggaran namun apa yang terjadi di lapangan sering berbeda. Pemain berusaha menjalankan instruksi pelatih namun ketika di lapangan bisa lupa, ini sebagai contoh kasus. Mudah-mudahan pemain tidak lupa dengan apa yang saya instruksikan,” ungkap Seto.
“Pertandingan lawan PSIS, Arema mendapatkan kesempatan dari set pieces bisa memaksimalkan menjadi gol pada menit 87 dan 95. Selain itu, lucky factor Arema ini besar, saya harus belajar bagaimana bisa mendapatkan hal tersebut,” pungkasnya.
(pssleman.id)