
PSSLEMAN.ID, GIANYAR – Dalam suasana kompetisi yang makin sengit, pelatih kepala PSS Sleman, Pieter Huistra tak tinggal diam dalam menghadapi enam pertandingan penting ke depan yang akan menjadi ujian bagi PSS. Salah satu laga krusial yang menjadi sorotan adalah menghadapi Dewa United FC—tim dengan lini serang cepat dan transisi menyerang yang tajam.
“Karena saat ini kami hanya memiliki sedikit pemain, Kami harus seefektif mungkin dengan pemain yang kami miliki. Sebelas pemain bagus tidak selalu menjadi tim terbaik. Tentu saja akan lebih baik jika memiliki pemain bagus. Namun, ini tentang tim terbaik. Jadi, kami mencoba untuk membuat tim terbaik. Secara defensif, tim terbaik yang juga dapat mencetak gol. Itulah tugas saya. Dan itulah yang akan saya coba lakukan sampai akhir,” terangnya di sesi jumpa pers setelah pertandingan lawan PSBS Biak di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (11/4/2025).
Fokus utama PSS tentu saja akan tertuju pada pertandingan melawan Dewa United FC pada pekan lanjutan BRI Liga 1-2024/25, pada hari Kamis (17/4/2025) mendatang yang bakal berlangsung di Stadion Maguwoharjo Sleman.
“Tim ini akan menjadi lebih baik karena kami bermain pertama kali musim ini di Stadion Maguwoharjo. Saya berharap banyak suporter yang datang. Mereka selalu memberi dukungan untuk Sleman. Jadi itu pasti akan sangat membantu,” ungkapnya.
Coach Pieter juga berbagi cerita mengenai masalah yang dihadapi Laskar Sembada selama ini ketika masih bertanding menggunakan tiga stadion berbeda. Hal tersebut menjadi masalah bagi timnya yang harus bermain menjadi tim musafir.
“Bayangkan sepanjang musim, setiap pertandingan yang kami mainkan seperti pertandingan tandang. Bahkan jika kami bermain di kandang, kami bermain tandang. Itu sangat membebani para pemain. Itu sangat membebani kami dalam mengatur semua perjalanan ini. Indonesia bukanlah negara yang mudah untuk dikunjungi. Jaraknya sangat jauh. Itu sangat merugikan. Dan tentu saja, poin yang kami dapatkan di awal musim juga tidak membantu,” ujarnya.
Sementara itu melihat papan klasemen saat ini, PSS berada di dasar klasemen usai mengalami hasil kekalahan dari PSBS Biak. Situasi berat ini pun tidak membuat Coach Pieter harus mengangkat bendera putih. Ia pun percaya bahwa perjuangan masih panjang dan ada harapan untuk bertahan di Liga 1 musim depan.
“Kami masih memiliki enam pertandingan dan jarak poin antar tim masih berdekatan. Jadi saya tidak akan pernah menyerah sebelum ayam jantan berkokok. Kami akan terus berjuang sampai akhir. Itu hal yang baik, dan hal yang saya lihat hari ini di dalam tubuh tim PSS,” tuturnya.
Pelatih berlisensi UEFA Pro ini menyebutkan bahwa para pemainnya masih memiliki motivasi tinggi dan kuat untuk terus berjuang hingga akhir kompetisi demi bertahannya PSS di Liga 1 musim depan. Hal tersebut terihat nyata di pertandingan kontra PSBS.
“Kami terus berjuang. Bahkan saat kedudukan imbang 1-1, kami terus berjuang. Dan tentu saja, orang-orang merasa lelah, tetapi itu wajar. Dan bahkan setelah 2-1, kami mencoba, kami terus berjuang. Itu yang terpenting bagi saya. Maka saya tidak bisa menyalahkan siapa pun. Jika mereka menyerah, maka saya marah. Tetapi teruslah berjuang. Itu saja yang dapat kami lakukan saat ini,” pungkas Coach Pieter.
(pssleman.id)