
PSSLEMAN.ID, SEMARANG – Naik turunnya penampilan skuat PSS Sleman dibawah kendali Coach Pieter Huistra masih terus membayangi di empat pertandingan yang telah dijalani. Kekalahan kembali menerpa saat menjajal kekuatan Persis Solo pada pekan lanjutan BRI Liga 1-2024/25 dengan skor telak 1-4 yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang pada hari Selasa (11/3/2025) malam waktu setempat. Padahal pada pekan sebelumnya, Laskar Sembada berhasil meraih kemenangan dari tuan rumah Persita Tangerang.
Pada pertandingan ini, penampilan Wahyudi Hamisi dan kolega mampu memberikan kans untuk meraih kemenangan usai menutup pertandingan di babak pertama unggul 1-0 melalui gol Nicolao Cardoso (11’) usai memanfaatkan bola cleareance dari penjaga gawang lawan.
“Kami bermain dengan pola yang berbeda. Pada babak pertama, kami memulai pertandingan dengan sangat baik. Kami berhasil bermain dengan penguasaan bola, menciptakan peluang yang baik dan mencetak gol. Kami menutup babak pertama dengan kemenangan 1-0 yang membuat publik percaya kami bakal meraih kemenangan di pertandingan ini,” ujarnya saat jumpa pers pasca pertandingan di Ruang Konperensi Pers Stadion Jatidiri, Semarang, Selasa (11/3/2025) malam WIB.
Unggul satu gol di babak pertama tidak membuat permainan PSS berkembang malah menjadi anti klimaks. Sementara itu, di babak kedua Persis Solo bermain lebih ngotot dan menampilkan parade empat gol balasan melalui Jhon Cley (58’), L. Belleggia 67’, Mousa Sidibe (80’, 90+6’).
“Kami kebobolan gol pertama dengan skema tendangan bebas, menurut saya itu hal tidak perlu terjadi. Kemudian kami kebobolan gol kedua, saya rasa terlalu mudah. Kami perlu sedikit mengambil risiko dengan permainan terbuka untuk menyeimbangkan skor,” ungkapnya.
“Hal tersebut akhirnya sangat berisiko karena mereka memiliki barisan depan yang sangat berbahaya terutama Sidibe, sudah kita ketahui mencetak dua gol dengan baik. Secara keseluruhan setelah pertandingan ini sangat mengecewakan hasilnya bagi tim PSS,” ucap Coach Pieter dengan nada kecewa.
Usai merampungkan pekan ke-26 BRI Liga 1-2024/25, PSS memiliki jeda waktu kurang lebih 3,5 minggu menuju pekan selanjutnya karena memasuki FIFA Match Day dan libur Lebaran. Waktu panjang ini menjadi krusial bagi Laskar Sembada untuk melakukan perbaikan secara maksimal.
“Dari pertandingan ini tentu kami harus bisa mengambil pelajaran penting untuk melakukan evaluasi dan pembenahan. Saat ini kami memiliki waktu 3,5 minggu lebih untuk melepaskan beban yang ada dibenak setiap pemain, tetap menjaga kebersamaan dan terus berlatih ekstra keras untuk meningkatkan kebugaran pemain,” tutur coach Pieter.
Secara tegas, Coach Pieter Huistra menyatakan waktu panjang tersebut menjadi pertaruhan bagi eksistensi PSS di Liga 1 musim depan usai babak belur kalah telak dari Persis Solo.
“Mari kita lihat dalam tiga minggu ke depan, apa yang kami lakukan. Ini menjadi tanda bahaya fase pertama untuk PSS dan harus segera bangkit. Hasil pertandingan tentu saja sangat mengecewakan bagi PSS. Masih ada tujuh pertandingan lagi, jadi PSS masih ada peluang. Syaratnya harus lebih produktif untuk mendapatkan tiga poin,” tegasnya.
Hasil buruk dari pertandingan ini akhirnya menuai kekecewaan dari gelandang bertahan PSS, Wahyudi Hamisi yang hadir di sesi jumpa pers setelah pertandingan. Pria kelahiran Kotamobagu, Sulawesi Utara ini membagikan pandangannya mengenai pertandingan PSS versus Persis.
“Ini hasil pertandingan yang tidak paling tidak kami inginkan. Kami berpikir bisa meraih poin dari pertandingan ini. Seperti yang Coach Pieter bilang, pada menit awal PSS bermain bagus. Namun di babak kedua kami malah memberikan gol yang mudah buat lawan. Sekali lagi, ini bukan hasil yang paling dinginkan. Kesempatan pada libur FIFA Match Day menjadi ajang kami harus berjuang lebih baik lagi apapun yang kurang harus diperbaiki,” pungkasnya.
(pssleman.id)