PSSLEMAN.ID, SLEMAN – Kecerdikan Persib Bandung di pertandingan ini membuat penggawa Laskar Sembada gagal melanjutkan tren positif di pertandingan sebelumnya dengan meraih kemenangan di pekan keempat BRI Liga 1 2022-2023, Sabtu (13/8/2022) silam.
Kekecewaan terlihat jelas dari raut wajah kapten tim PSS, Syaiful Ramadhan ketika mendampingi pelatih kepala PSS, Seto Nurdiyantoro di sesi wawancara paska pertandingan di ruang jumpa pers Stadion Maguwoharjo, Jumat (19/8/2022) malam.
“Menurut saya, pertandingan malam ini seru. Kami banyak menguasai bola tapi kami tidak bisa membuat gol. Hal tersebutlah yang membuat kami kalah,” tutur Syaiful, sapaan akrabnya di ruang jumpa pers di stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (19/8/2022) malam.
“Kami para pemain kecewa dengan hasil ini. Mudah-mudahan di pertandingan berikutnya kami sudah mengevaluasi serta mendapatkan poin kemenangan,” ujarnya menambahkan keterangan.
Pada pertandingan tersebut, Syaiful Ramadhan mengenakan ban kapten yang biasanya disematkan kepada Bagus Nirwanto pada saat pertandingan. Menjawab pertanyaan ini, coach Seto memberikan penjelasannya.
“Jajaran pelatih menunjuk Syaiful Ramadhan menjadi kapten tidak untuk permananen, namun hanya pada pertandingan ini. Posisi kapten bisa berubah lagi,” tutur Seto sembari menyelipkan gurauan bahwa dirinya mau menjadi kapten tapi tidak bisa bermain.
Dibalik riuh rendahnya laga PSS versus Persib di pekan kelima BRI Liga 1 2022-2023, Seto dan jajarannya menunjuk juru gedor muda PSS asal Ponjong, Gunung Kidul, Hokky Caraka masuk di susunan sebelas utama untuk pertama kalinya.
“Hokky masuk sebagai starting line-up karena adanya perbaikan yang signifikan di sesi latihan reguler. Kami akui ada kekurangan yakni jam terbang dimana harus diperbaiki di situ. Secara umum, dia belum maksimal secara penampilan. Mudah-mudahan dengan proses ini, dia bisa menjadi lebih baik dan membantu PSS menjadi lebih baik lagi,” ujar Seto memberikan penilaian terhadap pemain mudanya.
Selain Hokky Caraka, ada satu pemain yang menjadi sorotan dari Seto, yakni gelandang bertahan asal Lebanon, Jihad Ayoub. Dalam keterangannya, Seto menilai Ayoub belum menemukan konsistensi permainan. Ia merujuk pada pertandingan kontra Arema FC bermain bagus namun Ayoub, sapaan akrabnya tidak begitu terlihat ketika menghadapi PS Barito Putera.
“Di pertandingan ini, saat bertahan dan membantu penyerangan dia banyak turun juga. Ini yang perlu di evaluasi. Mungkin tipikalnya tidak seperti sekarang, sebelumnya dia lebih taktis. Harapannya, dia segera mendapatkan adaptasi dengan sepak bola Indonesia dan penampilannya bisa lebih baik seperti yang saya lihat sebelumnya,” tutupnya.
(pssleman.id)