
PSSLEMAN.ID, SLEMAN – Laga antara Arema FC kontra PSS Sleman memiliki cerita tersendiri. Pasalnya, laga yang berkesudahan dengan skor 0-0 tersebut diawali dengan adanya petasan yang dihidupkan di area hotel tim PSS. Namun, hal tersebut langsung diusut oleh pihak manajemen Arema FC serta Kepolisian Malang dan akan ditindak tegas.
“Kami mengapresiasi pihak manajemen Arema FC dan pihak kepolisian yang langsung mengusut kejadian di Malang kemarin. Tentu kami menyayangkan hal itu terjadi. Namun, semoga hal tersebut menjadi yang terakhir dan kejadian itu tidak terjadi lagi,” ujar Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS), Andywardhana di Omah PSS, Sleman, Senin (8/8/2022) pagi.
“Ketika kepulangan dari stadion menuju hotel, Panpel Arema FC melihat situasi yang tidak kondusif di luar. Oleh karena itu mereka menyarankan menggunakan mobil Rantis dari pihak Kepolisian untuk melindungi para pemain kami. Itu sangat kami apresiasi sekali,” sambungnya.
Mengenai pita hitam dan one minute silence yang dilakukan tim Arema, Andy, sapaan akrabnya juga mengapresiasi hal tersebut.
“Kami dari pihak PSS juga berterima kasih kepada seluruh tim Liga 1 terkhusus Arema yang sudah mengenakan pita hitam dan one minute silence untuk keluarga kami, Tri Fajar. Semoga beliau bisa diterima di sisinya dan semoga pelaku bisa segera terungkap,” tuturnya.
Lebih lanjut, Andy menambahkan agar suporter PSS tidak bertindak serupa dan menjadi suporter yang lebih elegan.
“Saya juga berpesan agar seluruh suporter PSS tidak bertindak seperti itu dan menjadi suporter yang lebih elegan. Mari kita sama-sama jaga tim yang ingin bertandang di sini. Kalau ingin psy war boleh saja, namun lebih baik di lapangan saja,” pungkasnya.
(pssleman.id)