Official Site PSS Sleman

PSSLEMAN.ID, MALANG – Keberangkatan penggawa Super Elang Jawa menuju Malang, Rabu (3/8/2022) siang bertepatan dengan hari duka bagi keluarga besar PSS, yakni meninggalnya Tri Fajar Firmansyah salah satu anggota dari komunitas suporter PSS Sleman usai mengalami tindakan kekerasan.

“Kami dari tim PSS ikut berduka cita sedalam-dalamnya dan berharap tidak ada kejadian-kejadian seperti ini terulang lagi serta menjadi pembelajaran bagi semua. Harapannya, situasi ini menjadi motivasi bagi kami dan mudah-mudahan memberikan yang terbaik yaitu kemenangan. Semoga almarhum dihapuskan kesalahannya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tutur pelatih kepala PSS, Seto Nurdiyantoro di Kantor Arema FC, Malang, Kamis (4/8/2022) siang.

Hal serupa juga dikatakan bek tengah PSS, Dedy Gusmawan yang hadir di pre match press conference mewakili pemain. Pemain kelahiran Deli Serdang, Sumatera Utara ini berharap kejadian ini tidak lagi terulang dan menjadi pendewasaan bagi semua pihak.

“Kami ikut berbela sungkawa dan semoga almarhum diberikan tempat terbaik. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi hal seperti ini. Harapannya, peristiwa tersebut bisa menjadi motivasi tersendiri bagi kami tidak hanya untuk pertandingan besok, namun kita bisa menyelesaikan kompetisi dengan baik,” ujarnya.

Mengenai mentalitas bertanding di hadapan suporter Arema FC, Dedy, sapaan akrabnya menganggap hal tersebut menjadi motivasi dirinya untuk melipatgandakan semangat bertanding yang bisa menular ke seluruh tim.

“Dari tahun ke tahun Arema FC menjadi tim bagus dan diwaspadai. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami bermain di kandang mereka. Kita sebagai pemain benar-benar siap dengan tantangan ini karena yang kita hadapi juara Piala Presiden 2022. Secara pribadi hal ini bisa menjadi motivasi berlipat bagi tim PSS. Ini tantangan yang sebenarnya,” responnya.

Dengan dua pertandingan awal yang tidak maksimal. Laga perdana kandang kalah dari PSM Makassar. Sementara pertandingan kedua meraih hasil imbang kontra Rans NFC. Mengenai hal tersebut, coach Seto memotivasi para pemainnnya di laga ketiga dengan bermain lepas.

“Saya akui beban itu pasti ada, pintar-pintarnya kita mensikapi dan bisa melupakan dua pertandingan sebelumnya,” ungkapnya.

Mengenai hasil pertemuan Arema FC dengan PSS di musim lalu yang saling mengalahkan. Bagi Seto hal tersebut tidak bisa menjadi patokan menyeluruh mengenai pertandingan di musim ini.

“Sementara, Arema tidak banyak perubahan dari sisi pemain dan tambahan pemainnya pun mumpuni. Sebaliknya dari kami banyak perubahan, yaitu pemain baru baik lokal dan asing termasuk saya,” tuturnya.

“Artinya, butuh kemistri sejak dua atau tiga bulan yang lalu kami bergabung. Perlu proses waktu yang cukup untuk menuju kemistri tersebut, harapannya sampai lima laga kita sudah menemukan kemistri tersebut,” pungkasnya.

(pssleman.id)