PSSLEMAN.ID, SLEMAN – Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan PSS Sleman buka suara terkait beberapa laporan mengenai pengecekan badan yang berlebihan oleh pihak pengamanan. Ketua Panpel PSS, Yuyud Pujiarto mengakui hal tersebut untuk menghindari sanksi yang ada di regulasi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) dan Komite Displin (Komdis PSSI) akibat masuknya barang-barang terlarang tersebut ke dalam stadion.
“Kami meminta maaf mengenai kejadian yang tidak mengenakkan terjadi kepada PSS Fans ketika pengecekan badan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari masuknya barang-barang terlarang yang membuat denda kepada PSS Sleman,” ujar Yuyud di Omah PSS, Sleman, Senin (10/7/2023) siang.
“Pengecekan tersebut juga sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari pihak kepolisian. Sehingga harus diakui pihak pengamanan sudah bekerja secara maksimal untuk menjaga keamanan di dalam Stadion Maguwoharjo,” lanjutnya.
Yuyud juga mengungkapkan hal itu dilakukan berdasarkan pengalaman yang terjadi di beberapa pertandingan PSS sebelumnya maupun di stadion lain.
“Tindakan tersebut kami ambil berdasarkan pengalaman di pertandingan sebelumnya karena banyak barang-barang terlarang masuk ke dalam stadion seperti flare, rokok, korek, dll. Barang tersebut lolos masuk karena banyak disembunyikan di bagian vital,” jelasnya.
“Semua itu dilakukan tentu memiliki tujuan. Salah satunya adalah jika benda tersebut lolos, maka itu akan berpengaruh kepada perizinan PSS di laga berikutnya,” sambungnya.
Apresiasi juga diberikan oleh Yuyud kepada para penonton yang sudah mengikuti untuk tidak membawa barang-barang terlarang ke Stadion. Ia berharap hal tersebut bisa terus dilakukan untuk pertandingan PSS berikutnya.
“Dari Panpel PSS tentu kami ingin menjaga semuanya agar bisa nyaman dan aman menonton di Stadion. Ke depannya hal tersebut tentu akan kami evaluasi agar teman-teman PSS Fans tidak perlu merasakan hal tersebut lagi ketika pengecekan badan,” pungkasnya.
(pssleman.id)