PSSLEMAN.ID, SLEMAN – Menanggapi berbagai masalah yang terjadi pada saat pertandingan semifinal leg pertama PSS vs Borneo FC di Piala Presiden 2022, Kamis (7/7/2022) silam. Ketua panpel PSS, Rangga Rudwidno, menyatakan permohonan maaf kepada seluruh penonton yang hadir di Stadion Maguwoharjo.
“Saya selaku perwakilan dari Panpel Pertandingan PSS vs Borneo FC, menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya karena masih banyak kekurangan serta hal-hal jauh dari kata sempurna. Secara pribadipun saya tidak puas dengan acara yang sudah berjalan,” ujar Rangga, Senin (11/7/2020) di Omah PSS.
Ia juga menjelaskan beberapa poin evaluasi terkait dengan kejadian yang membuat penonton dirugikan, yakni:
- Untuk panpel harus lebih ketat lagi mempersiapkan open gate agar berjalan sebagaimana semestinya sehingga tidak terjadi penumpukan masa ketika terjadi alur pemeriksaan tiket.
- Tidak adanya tindakan preventif yang tegas dari petugas keamanan yang diperlukan ketika terjadi penumpukan masa ketika masuk ke stadion dan ke tribun stadion.
- Sisi fasilitas penerangan di stadion. Pihak panpel sudah menambahkan lampu penerangan di setiap titik yang diperlukan namun tidak maksimal.
Rangga juga meminta pihak-pihak terkait untuk terus melakukan koordinasi secara intens kepada Panpel PSS agar acara berjalan dengan baik agar berpengaruh positif pada keamanan dan kenyamanan penonton, sebagai berikut:
- Meminta kepada pihak manajemen dan panpel PSS terus melakukan edukasi-edukasi yang diperlukan berhubungan dengan pertandingan melalui akun sosial media.
- Kepada pihak keamanan agar lebih awas memberikan tindakan-tindakan preventif dalam melihat situasi yang ada.
- Berkoordinasi kepada pihak BKAD melalui UPT Maguwoharjo mengenai fasilitas yang ada di stadion Maguwoharjo agar bisa dimaksimalkan penggunaannya baik dari lampu, jaringan internet agar stadion menjadi lebih baik dan nyaman-aman kepada penonton. Agar tidak ada kejadian berulang.
- Mengajak teman-teman penonton dan suporter yang tidak memiliki tiket jangan memaksakan diri untuk datang ke stadion.
- Menghimbau penonton dan suporter yang memiliki tiket datang lebih awal sebelum kick off.
- Mengajak penonton dan suporter lebih bijak menjamu tim tamu, suporter tamu.
- Tidak membawa barang-barang yang terlarang, seperti: flare, kembang api dan yang menyebabkan situasi tidak kondusif.
- Mengajak penonton dan suporter untuk tidak melakukan tindakan yang mengarah pada pelecehan seksual.
Mewakili Panpel PSS, Rangga menghimbau kepada pihak-pihak terkait untuk terus berkerjasama baik dari manajemen PSS, Panpel PSS, suporter, BKAD melalui UPT Maguwoharjo agar kelangsungan pertandingan berjalan baik.
“Apapun itu muaranya demi kebaikan tim kebanggaan kita, PSS Sleman,” ujarnya.
Secara tegas, Rangga menyatakan komitmen Panpel PSS siap menjalankan tugas dengan baik serta siap diberikan evaluasi demi kebaikan serta kesuksesan menjalankan pertandingan PSS Sleman.
“Kita menyelenggarakan pertandingan tentunya dapat dinikmati penonton yang datang baik suporter, tamu undangan VVIP, VIP. Harapannya semua berjalan kondusif, aman dan tidak ada kejadian buruk untuk kedepannya,” tegasnya.
Terkait suporter tamu, Pusamania. Rangga menjelaskan pihak panpel PSS telah berkoordinasi dengan pihak keamanan melakukan evakuasi mengajak keluar dari tribun utara stadion Maguwoharjo.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memberikan keamanan dan menarik keluar dari tribun penonton dengan kondusif. Pihak keamanan berhasil mengevakuasi keluar dari tribun dengan aman. Sampai mereka pun diberikan perlindungan menggunakan kendaraan anti huru-hara keluar dari Stadion Maguwoharjo,” tuturnya.
(pssleman.id)