Official Site PSS Sleman

PSSLEMAN.ID, SLEMAN Coach Seto membuat keputusan menarik dengan menurunkan Muhammad Fariz pemain muda dari akademi PSS sebagai starting line-up ketika leg kedua semifinal turnamen pramusim Piala Presiden 2022 kontra Borneo FC, Senin (11/7/2022) silam di stadion Segiri, Samarinda.

Hal tersebut tentu saja menjadi pengalaman berharga bagi pemuda kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 2 September 2004 bersama Laskar Sembada. Ia langsung mendapatkan ‘hadiah’ berupa tantangan besar di laga perdananya membela PSS Sleman.

Pengalaman bermain bersama tim utama, alhamdulillah saya banyak belajar dari para pemain senior maupun jajaran pelatih agar bisa menjadi lebih baik dan terus berkembang,” ucap Muhammad Fariz.

“Melawan pemain Borneo FC yang notabene dihuni oleh para pemain yang berpengalaman tentunya sulit. Namun saya percaya diri bisa melakukan itu, syukur alhamdulillah walaupun hasil tidak berpihak ke kita,” imbuh Londo sapaan akrabnya.

Rasa percaya diri yang bagus menjadi hal utama bagi Fariz ketika turun bermain kontra Pesut Etam -julukan Borneo FC-. Ia pun tidak merasakan beban serta lepas dari ketakutan mengalami cidera.

Sejauh ini tidak ada pemikiran ke arah situ sama sekali. Karena saya berusaha menghilangkan beban dan mencoba lebih percaya diri lagi sehingga bisa tampil semaksimal mungkin untuk tim PSS,” tegasnya merespon hal tersebut.

Bermain di posisi depan berhadapan dengan lini pertahanan adalah keniscayaan dalam permainan sepak bola. Hal inilah yang menjadi panduan bagi Fariz yang membuatnya sangat siap ketika diberikan kepercayaan coach Seto masuk starting line-up. Respon positif ia berikan ketika ada pertanyaan apakah siap menghadapi bek senior Borneo FC?

“Kalau ditanya seperti itu tentunya saya sangat siap. Di pertandingan kemarin juga bertemu pemain senior dan menurut saya mereka bukan masalah. Yang terpenting bisa mengeluarkan penampilan terbaik saya dan menikmati pertandingan,” ungkapnya dengan lugas.

Pelatih sangat berperan bagi pemain ketika mampu bermain lepas dan tidak demam panggung di laga perdananya. Pemuda kelahiran Boyolali ini mengaku peran jajaran pelatih dan coach Seto dalam memberikan instruksi kepadanya serta pemain lain berbuah positif di lapangan hijau.

Beliau dan tim pelatih selalu mengingatkan saya dan pemain lain agar enjoy, rileks, percaya diri serta jangan tegang ketika pertandingan. Hal itulah yang saya ingat ketika debut kemarin,” jelasnya.

Dukungan rekan dengan respon positif dari koleganya di tim PSS diakuinya menjadi modal utama yang membuatnya termotivasi tinggi di laga kontra Laskar Samarinda, Senin (11/7/2022) silam.

Alhamdulillah semuanya sangat mendukung dan mensuport saya ketika bermain dan selalu memberi semangat. Itulah yang memotivasi saya untuk tampil maksimal di pertandingan kemarin,” ungkap Fariz menceritakan suasana positif di ruang ganti.

“Kesulitan yang sering saya alami kemarin ketika melawan Borneo adalah saat duel bola atas. Saya sering kalah ketika melakukan duel bola atas kemarin dan itu akan menjadi evaluasi saya secara pribadi,” timpal Fariz.

Dukungan positif antar pemain di sebuah tim tentu saja membawa kemistri antar pemain. Inilah yang dirasakan Fariz ketika mendapatkan pertanyaan, “Bagaimana kemistri Fariz dan pemain PSS yang lainnya di dalam maupun di luar lapangan?”

“Saya sudah hampir satu bulan bergabung bersama tim. Alhamdulillah semakin lama semakin baik komunikasi atau hubungan kepada semua rekan setim,” tegas Fariz memberikan jawaban.

Memungkasi wawancara, Fariz mendapatkan pertanyaan tentang targetnya untuk PSS Sleman serta karir sepak bola kedepannya.

Target saya tentu semoga bisa selalu bermain starting eleven di tim utama dan bisa bermain serta membela timnas Indonesia juga. Aamin,” ucapnya mengamini doanya.

(pssleman.id)