Tahun 2000-2001 PSS harus sudah mulai merasakan ketatnya Kompetisi Divisi Utama PSSI. Kompetisi saat itu dinamakan Kompetisi Bank Mandiri VII. Kepengurusan PSS pun sudah berpindah tangan dari Drs. Arifin Ilyas ke Drs. Ibnu Subiyanto, Akt. yang sekaligus menggantikannya sebagai Bupati Sleman. Ada beberapa perubahan manajerial saat itu. Manajer tim yang sebelumnya dijabat J. Sukidi dijabat oleh H. Subardi. Drs. Bambang Nurjoko yang sebelumnya menjabat pelatih digantikan Suharno yang lebih memiliki pengalaman di kancah Divisi Utama.
Sebagian besar pemain yang berjuang mengangkat PSS ke Divisi Utama tetap dipertahankan. Hanya beberapa pemain yang sudah dimakan usia tidak dipertahankan. Ada tambahan pemain dari luar daerah seperti Didik Tri Yulianto, Zaenuri, dan Sutaji. Mereka cepat menyatu dengan pemain-pemain lokal asli Sleman. Didik Tri Yulianto bergantian dengan Prasetyo Sugianto untuk mengawal gawang PSS. Zaenuri bahu-membahu dengan M. Ansori menggalang lini belakang. Zaenuri terkenal sebagai pemain tanpa kompromi saat mengawal pertahanan. Sutaji sebagai pemain tengah juga piawai mengatur serangan, mengendalikan tempo, serta menyuplai umpan ke M. Eksan atau Fajar Listiyantoro.
Prestasi yang dicapai PSS dalam keikutsertaannya pada Kompetisi Divisi Utama perdana tidaklah mengecewakan. Setidaknya target yang dicanangkan manajemen sudah tercapai, yakni bertahan di Divisi Utama. PSS meraih peringkat 9 dari 14 peserta kompetisi wilayah timur. Hasil ini dilnilai bagus, mengingat materi pemain yang dimiliki PSS 90% pemain yang berlaga di Divisi Satu.
Sumber : Sepenggal Perjuangan PSS