PSSLEMAN.ID, SLEMAN – Menjalani pekan ke-16 BRI Liga 1-2023/24, PSS Sleman harus kembali kecewa usai ditahan imbang Persik Kediri dengan skor 2-2. Pertandingan kedua tim berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (21/10/2023) sore.
Laskar Sembada sempat membuka keunggulan menit ke 17 detik ke 47, Penyerang PSS bernomor punggung 80, Hokky Caraka berhasil mengeksekusi umpan lambung dari sisi kanan PSS dan menyundulnya menjadi gol. Namun, gol tersebut dianggap offside oleh asisten wasit 2 yang bertugas, Dedi Saputra. Ia menganggap Hokky masuk dalam posisi offside tim Persik. Kedudukan pun tetap 0-0.
Pemain PSS bangkit dari rasa kecewa mengenai keputusan perangkat pertandingan tersebut. Beberapa kali usaha akhirnya membawa hasil menit ke-31 melalui Gelandang Bertahan PSS, Wahyudi Hamisi. Sepakan kerasnya tidak mampu dibendung kiper Persik, Dikri Yusron. Skor 1-0 untuk PSS.
Memasuki menit ke-40, Persik langsung menyamakan kedudukan 1-1 usai Flavio Antonio Silva mencetak gol. Skor 1-1 pun bertahan hingga turun minum. Pada menit ke 44 detik ke 57, Hokky Caraka lagi-lagi dianggap dalam posisi offside oleh AW 2, Dedi Saputra ketika menerima umpan dari Penyerang PSS bernomor punggung 7, Kei Sano. Padahal, terlihat jelas posisi Hokky masih onside karena pemain terakhir Persik yaitu Yusuf Meilana masih berada di depan Hokky.
Babak kedua berjalan, menit ke-66, Persik berbalik unggul 1-2 lewat brace Flavio Antonio Silva. Keunggulan tersebut tidak berlangsung lama. Satu menit berselang, tendangan salto Penyerang PSS, Esteban Vizcarra yang menyambut umpan Gelandang PSS, Jonathan Bustos mampu memperdaya Dikri Yusron. Skor menjadi 2-2. Kembali terjadi, Pada menit ke 72 detik ke 34, Hokky Caraka kembali dianggap dalam posisi offside untuk ketiga kalinya oleh wasit. Kali ini, Asisten Wasit 1, Nawan Apandi menganggap Hokky dalam posisi offside setelah menerima umpan dari Penyerang PSS bernomor punggung 17, Riki Dwi. Padahal, masih terdapat pemain Persik yang posisinya berada di depan Hokky.
Seakan tidak ingin ketinggalan, Pada menit ke 96 detik ke 56, Penyerang PSS, Ricky Cawor mengumpan ke dalam kotak penaltI melalui sisi kiri serangan PSS. Bola tersebut dibuang oleh pemain Persik bernomor punggung 16, Al Hamra dan mengenai siku tangan Pemain Persik bernomor punggung 11, Ady Eko. Tidak ingin ketinggalan, Wasit Utama, Rio Permana Putra pun memberikan keputusan yang memberatkan PSS dengan tidak menganggap itu Handsball dan malah memberikan sepak pojok untuk PSS dibanding penalti. Hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada tambahan gol yang tercipta.
Menanggapi hasil pertandingan ini, Pelatih Kepala PSS Sleman, Bertrand Crasson menyatakan rasa kecewa pada situasi pertandingan. Namun, dirinya tetap bangga kepada para pemainnya yang telah berjuang sangat keras di pertandingan tersebut.
“Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada para pemain PSS Sleman. Mereka telah membuat pertandingan dengan permainan yang bagus. Mereka bermain dengan daya juang yang luar biasa. Bagaimana mereka menciptakan peluang, dan tentu saja mencetak gol di pertandingan ini,” ungkapnya pada sesi Post-Match Press Conference di Ruang Jumpa Pers Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (21/10/2023) sore.
Hasil imbang tersebut membuat pelatih kelahiran Brussel, Belgia tersebut mengungkapkan rasa kecewanya. Ia menilai pemainnya berhak mendapatkan kemenangan namun kehilangan kesempatan tersebut.
“Semua orang marah dengan apa yang terjadi, inilah sepak bola. Saya tidak mau beropini, setiap orang memiliki haknya masing-masing untuk menilai pertandingan ini,” ujarnya.
“Saya memberikan apresiasi buat mereka terlepas apa yang terjadi di lapangan. Sekali lagi inilah sepak bola. Para pemain menunjukan kesungguhan usahanya bermain sepak bola lebih baik lagi. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para pemain,” pungkasnya.
PSS akan melayangkan surat protes terkait beberapa keputusan perangkat pertandingan yang bertugas kontra Persik kepada Komite Wasit PSSI. Sebelumnya, PSS sudah melayangkan surat protes dari 4 laga yang merugikan tim kepada Komite Wasit. Yang terakhir, PSS mengirimkan surat protes setelah menghadapi Arema. Namun sampai saat ini, belum ada balasan dan respon dari Komite Wasit mengenai protes tersebut.
(pssleman.id)