Official Site PSS Sleman

PSSLEMAN.ID, SURAKARTA – Datang ke kota Bengawan Solo, PSS Sleman membawa 26 pemain yang siap bertempur menghadapi tim PSIS Semarang. Meladeni tantangan tim PSIS, gelandang PSS, Dave Mustaine menyatakan timnya memiliki banyak kesempatan meraih kemenangan karena memiliki waktu jeda pertandingan yang panjang.

“Melihat dari persiapan tim, kami lebih memiliki banyak waktu jika dibandingkan dengan PSIS. Dari jajaran tim pelatih juga sudah mempersiapkan dari segi taktik, strategi dan fisik. Pertandingan besok akan berjalan menarik dan semoga PSS bisa meraih kemenangan. Aamin,” ujarnya yakin di sesi pre match press conference, Kamis (23/6/2022) sore di stadion Manahan, Surakarta.

Secara hitung-hitungan poin, PSIS Semarang memiliki kesempatan besar lolos dari fase Grup A Piala Presiden 2022. Salah satu Jurnalis yang hadir di sesi pre match press conference memberikan prediksi bahwa PSIS akan bermain defensive dan PSS bermain lebih menyerang.

Menanggapi hal tersebut, Seto berharap kedua tim memberikan permainan menghibur bagi penonton.

“Prediksi saya mereka bermain terbuka. Seperti saya bilang dari awal, kedalaman tim PSIS mumpuni jadi rotasi apapun mereka lebih bagus dari PSS. Artinya ini bagus karena permainan saling terbuka bisa menghibur penonton,” ungkapnya.

“Tapi apapun itu, taktik-strategi mereka tidak ingin kebobolan dan bermain bertahan, itu menjadi keuntungan kita bisa belajar disitu,” ujar pemilik nomor punggung 8 ketika membela timnas di Piala Tiger 2000.

Dinamika Suporter di Piala Presiden 2022
Penggawa Super Elang Jawa kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur ini juga menanggapi mengenai jam kick off pertandingan yang dianggap terlalu larut malam yang mengundang opini dari beberapa pihak termasuk suporter sendiri.

“Secara pribadi lebih enak bermain malam. Pasalnya bermain sore hari udara panas karena sinar matahari membuat stamina cukup menurun. Main malam lebih dingin dan menguntungkan,” ucap Dave, sapaan akrabnya.

Laga PSIS melawan PSS tentu saja mengundang perhatian suporter kedua tim. Hal tersebut berdasarkan animo pendukung kedua tim tersebut sangatlah besar memberikan dukungan. Bagi Seto, hal tersebut adalah pembelajaran bagi para pemainnya sebelum bertanding di kompetisi resmi.

“Hadirnya suporter dari kedua tim menjadi pembelajaran bagi pemain kami sebelum memasuki kompetisi yang berbeda dengan format kompetisi musim kemarin. Hal ini menjadi pembelajaran bagus bagi pemain PSS,” tegasnya.

Kondisi seperti ini juga menjadi ajang pembuktian mental bagi para pemainnya dalam menghadapi situasi di dalam stadion ketika kompetisi sudah berjalan.

“Ini menjadi ajang belajar bagi pemain. Bagaimana mereka menghadapi situasi dalam stadion yang mungkin dihadiri suporter lawan lebih banyak namun bisa tampil lepas. Kita lihat nanti di laga besok, mental-mental siapa yang tidak bagus. Kalau tidak bagus ya kita bagusin,” tutupnya.

(pssleman.id)