PSSLEMAN.ID, SLEMAN – PSS Sleman terus meningkatkan performa pemainnya untuk siap menghadapi Liga 1 2023/2024 mendatang. Membantu hal tersebut, Manajemen PSS menerapkan teknologi sport science berupa rompi Catapult yang telah dikenakan oleh pemain ketika sesi latihan dan uji tanding beberapa waktu yang lalu.
Berkaitan mengenai penerapan teknologi Catapult tersebut, Kartono Pramdhan selaku pelatih fisik tim PSS memberikan penjelasan mengenai teknologi tersebut.
“Cataput sendiri adalah sebuah teknologi sport science yang diterapkan tim PSS pada musim ini. Alat ini terkoneksi dengan GPS atau satelit sehingga banyak manfaatnya yang bisa kita ambil. Alat ini bisa membantu mengumpulkan informasi terkait proses latihan dan hasil latihan para pemain PSS,” urainya, Kamis (15/6/2023) sore di Lapangan Pakembinangun, Sleman.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini juga menjelaskan manfaat yang besar bagi tim PSS khususnya staf pelatih dengan penerapan teknologi sport science ini. Menurutnya, teknologi tersebut sudah menjadi kebutuhan tim sepak bola mulai dari benua Eropa hingga tim lokal di Indonesia.
“Menggunakan teknologi ini memberikan banyak manfaat, yakni melihat sejauh mana kondisi pemain kemudian mengetahui sejauh mana usaha atau effort pemain di setiap latihan. Hal ini sangat penting karena memberikan informasi kepada pelatih kondisi up date para pemainnya. Apalagi menjelang pertandingan, pelatih mengetahui pemain mana saja yang siap diturunkan,” tuturnya.
Penerapan teknologi Catapult adalah hal baru bagi tim PSS. Namun, ada beberapa pemain telah menggunakannya di klub sebelumnya. Menurtu coach Kartono, hal tersebut tidak menjadi masalah besar bagi pemain yang baru pertama kali menggunakannya.
“Catapult sendiri mendesain alatnya senyaman mungkin buat pemain. Saya rasa untuk kenyamanan tidak menjadi kendala buat kami tim PSS. Sejauh ini sangat membantu di setiap latihan, saya dan jajaran pelatih lainnya terkhusus analis selalu berkoordinasi mengenai informasi terkait kondisi pemain dengan teknologi ini,” ungkapnya.
“Banyak parameternya yang didesain Catapult. Namun, hanya beberapa parameter yang biasa kami pakai untuk mengetahui jarak tempuh pemain ketika latihan, pertandingan kemudian denyut nadi mereka apakah terlalu tinggi atau memang di zona aman saja,” pungkasnya.
(pssleman.id)