PSSLEMAN.ID – Setiap kejadian pasti memiliki sisi positif dan negatif. Kedua hal tersebut bagikan dua sisi uang koin yang selalu menyatu. Hal ini pula yang terjadi bagi Dimas Fani Firmansyah ketika kompetisi Liga 1 2020 dihentikan. Pemuda kelahiran Pati, Jawa Tengah ini mampu mengalihkan kondisi ini dengan kegiatan positif baik dari sepakbola dan kewajibanya sebagai mahasiswa.
“Kondisi seperti ini, kegiatan di rumah latihan bersama temen-teman supaya kondisi tetep terjaga, ikut latihan kiper bersama mas Iwan pelatih kiper saya dulu di liga. Selain itu biasanya ikut latihan kiper dengan mas Joko Ribowo PSIS,” ujar kiper belia PSS tersebut.
“Latihan kiper mungkin tidak bisa dilakukan sendiri agak susah buat latihannya, harus ada yang membantu. Ketika di rumah latihan shooting bareng teman buat latihan reflek,” tuturnya memberi keterangan bagaimana seorang kiper melakukan latihan mandiri.
Selain kewajiban sebagai kiper, Dimas Fani yang juga masih berstatus sebagai mahasiwa merasa ada sedikit hikmah di balik adanya libur kompetisi ini. Dengan waktu yang lebih longgar, dia bisa lebih fokus dan tenang menyelesaikan satu persatu tugas kuliahnya.
“Saya tetap menjalankan kewajiban serta menyelesaikan tugas kuliah. Apalagi di semester lima ini banyak praktikumnya dan tugas. Karena dua minggu ini juga ada UTS (ujian tengah semester) saya lebih fokus ke situ dulu tetapi tidak lupa juga main bola buat jaga kondisi sembari mencari keringat,” urainya.
(pssleman.id)